YOGYAKARTA - Persela Lamongan sedang percaya diri. Kemenangan perdana yang diraih atas Persipa Pati pada 22 September kemarin jadi pemicunya. Laskar Joko Tingkir ingin terus mempertahankan tren bagus tersebut. 

Khususnya hari ini ketika dijamu oleh PSIM Yoyjakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul. Pelatih Persela Fakhri Husaini menuturkan tidak ingin terpeleset lagi. "Kami sudah banyak kehilangan poin di beberapa pertandingan sebelumnya," tegasnya. 

Karena itu, targetnya adalah mencuri poin atas Laskar Mataram hari ini. Fakhri sudah mempersiapkan tim sebaik mungkin untuk mewujudkan hal tersebut. "Semua pemain dalam kondisi siap besok (hari ini)," jelasnya. 

Fakhri paham betul lawan juga sama percaya dirinya dengan Persela. PSIM juga baru saja meraih kemenangan perdana di Liga 2 pekan kemarin. Menang atas Persekat Tegal pada 23 September. 

Skuat PSIM sudah pasti akan termotivasi untuk terus meraih hasil positif. Tapi, mantan pelatih Timnas Indonesia U-16 itu menegaskan jika anak asuhnya tidak mau kalah atas semangat yang dimiliki oleh tuan rumah itu. "Kami juga punya keinginan yang sama untuk menang di sini," harapnya. 

Namun, menurutnya ada yang kurang dalam pertandingan hari ini. Pertandingan antara PSIM melawan Persela tidak bisa dihadiri oleh suporter. Baik suporter tuan rumah atau tim tamu. Sebab, PSIM disanksi oleh Komisi Disiplin PSSI. 

Menurut Fakhri, hal tersebut sedikit mengurangi keindahan dalam sepak bola. "Bagai sayur tanpa garam," katanya. Menurutnya, suporter adalah salah satu elemen yang membuat sepak bola menjadi menarik. 

Tapi, jika hal itu harus terjadi, menurutnya Persela tetap siap bertanding. Dia juga tidak menganggap bahwa tidak adanya penonton adalah sebuah keuntungan bagi Persela. "Kami sudah terbiasa dengan atau tanpa penonton," ujarnya.