BOGOR - Arema FC gagal memenuhi target untuk memetik kemenangan pada pekan 3 BRI Liga 1 2021/2022.  Mereka terpaksa menyerah 2-1 ditangan PSS Sleman di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (19/9) malam.

Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida mengatakan harus berbesar hati menerima kekalahan ini. Meskipun sejak awal tim punya motivasi besar untuk membawa pulang kemenangan. Namun sayang hasilnya tidak sesuai ekspektasi.

Kini yang bisa dilakukan mengambil hikmah dari pil pahit yang didapatkan Arema FC untuk menjadi bahan evaluasi kedepan.

“Kami datang kemari dengan target tiga poin dan kami sudah berusaha keras untuk mendapatkan tiga poin itu,” ujar Eduardo Almeida dalam jumpa pers virtual usai laga.

“Jadi kami harus tahu apa yang terjadi malam ini dan menganalisa semua hal dan mencari cara terbaik untuk terus melangkah kedepan,” imbuhnya.

Kekalahan ini memperpanjang tren Arema FC yang belum pernah mencicipi kemenangan sejak bergulirnya BRI Liga 1 2021/2022. Bahkan hasil ini yang terburuk karena dua laga sebelumnya bisa mendapat poin walau berakhir imbang.

Eduardo Almeida tidak bisa menyalahkan salah satu faktor. Sebab tren buruk ini melibatkan banyak faktor di dalamnya. Tapi yang pasti Arema FC masih belum menyerah untuk menemukan momentum juaranya.

“Membutuhkan waktu untuk menjawab masalah ini, kita tidak bisa serta menjawabnya setelah pertandingan selesai,” ujar pelatih asal Portugal.

“Semuanya harus menganalisa apa yang terjadi. Jadi ini kami akan terus berproses untuk saat ini,” sambungnya.

Sementara itu gelandang Arema FC, Rizky Dwi merasa timnya kurang beruntung saja. Sebab sebenarnya tim membuat banyak peluang dan mendikte permainan lawan. Namun PSS Sleman mampu unggul melalui celah kecil di Arema FC.

“Kita tidak menyalahkan, kami kurang beruntung saja dan kecolongan menit-menit akhir di babak pertama dan kecolongan di babak kedua,” tandas pemain berusia 24 tahun.