YOGYAKARTA - Beban berat sedang diemban oleh Erwan Hendarwanto ketika menerima tugas menjadi pelatih PSIM Jogja. Dia diminta bisa membantu Laskar Mataram bangkit. Bisa memberi kemenangan perdana dan segera keluar dari papan bawah Grup Tengah.
Sore nanti, ujian pertama akan dihadapinya. PSIM akan menjamu Persekat Tegal di Stadion Sultan Agung, Bantul. Melawan mantan timnya beberapa pekan lalu.
Menang jadi harga mati. Erwan pun mengerti akan tekanan itu. Dia menegaskan anak asuhnya dalam kondisi sangat baik untuk bisa mendapat tiga poin perdana di Liga 2. ''Secara umum kondisi pemain cukup bagus dan antusias. Bismillah, akan menjadi poin tiga pertama,'' tegasnya.
Meski baru beberapa hari menangani tim, dia mengaku tidak ada kesulitan sejauh ini. Pendekatan kepada pemain berjalan lancar. ''Kunci utama sebenarnya bagaimana kami bisa paham dengan karakter pemain,'' jelasnya.
Selain itu, menurutnya skuat PSIM diisi pemain-pemain berkualitas. Pemain yang sudah punya pengalaman menghadapi tekanan untuk menang. ''Mereka pemain bagus dan profesional. Jadi tidak perlu diajari ABCD,'' tuturnya.
Erwan menegaskan bukan kehadirannya yang bisa membuat pemain PSIM bangkit. Tapi adalah rasa nyaman untuk sama-sama membela PSIM di Liga 2. ''Semangat mereka yang nanti bisa memberikan PSIM kemenangan,'' katanya.
Sementara itu, Erwan saat ini berharap pekerjaan rumahnya bisa selesai. Salah satunya adalah membuat lini depan lebih tajam. Sebab, PSIM hanya mencetak dua gol dari empat pertandingan yang sudah dilalui. Dua gol itu pun bukan dari open play. Dua gol tersebut tercipta dari tendangan bebas.
Baginya, tidak ada masalah mencetak gol melalui skema apapun. Yang jelas, untuk saat ini lini depannya wajib makin tajam dan bisa memanfaatkan tiap peluang menjadi gol. ''Kalau saya itu cenderung kolektif, urusan mencetak gol bukan hanya tugas dari pemain depan saja. Sepak bola sekarang itu semuanya harus bisa, kiper harus bisa memulai attacking, pemain depan juga harus bantu defend,'' terangnya.