Persija Datangkan Ahli Nutrisi Arungi Liga 1

Persija Datangkan Ahli Nutrisi Arungi Liga 1

12 Mei 2022

BRI LIGA 1 2021-2022 PERSIJA JAKARTA

JAKARTA - Sepak bola merupakan olahraga fisik yang membutuhkan kekuatan, kecepatan, kelincahan, dan daya tahan. Pesepak bola akan terus bergerak, berlari, melompat, menendang, bahkan berduel.

Tanpa bahan bakar yang tepat, pemain sepak bola tidak akan bisa mempertahankan atau mencapai performa maksimalnya. Dalam menyambut Liga 1 2022/2023, Persija akan semakin fokus ke area itu, yaitu membuat Andritany Ardhiyasa dkk. semakin tangguh lewat asupan makanan.

Manajemen Macan Kemayoran resmi menunjuk Emilia E. Achmadi MS., RDN sebagai nutritionist atau ahli nutrisi Persija. Perempuan yang sudah 30 tahun berkecimpung di dunia gizi dan nutrisi itu nantinya akan menjadi bagian penting dalam menunjang performa tim. 

Pengalaman dalam membantu seorang atlet berada di level terbaiknya tak perlu diragukan lagi. Ibu Emilia pernah bergabung dengan PABBSI, PRSI, PERBASASI, PERBASI, PELTI, PGI, Pelita Bandung Raya, hingga persiapan atlet dalam menyambut ajang multicabang. Dia menjadi ahli nutrisi kontingen Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Asian Games 2018, dan Olimpiade Tokyo 2020 (2021).

“Tentu saya berharap bisa menjadi senjata rahasia Persija untuk mengembangkan pemain. Suatu kebanggaan untuk bisa membantu seorang atlet mencapai titik performa maksimal yang bisa mereka lakukan. Terus terang nutrisi adalah senjata rahasia yang kurang diperhatikan di Indonesia. Padahal, nutrisi adalah pondasi untuk kesuksesan seorang atlet,” ucap Emilia.

Nutrisi yang tepat akan membantu pesepak bola memiliki kebugaran yang maksimal. Sebagai contoh, pola makan seorang atlet yang cedera dan pola makan seorang atlet yang baru pulih dari cedera itu seharusnya berbeda.

Sementara itu, Emilia pun mengatakan program penanganan nutrisi tak hanya sebatas di area tim, seperti di mes atau pun hotel. Tapi, juga harus menembus ke luar area yang lebih privat.

“Idealnya selama seorang menjadi atlet profeisonal (harus mendapatkan nutrisi yang tepat). Di mana pun atlet berada. Kita bisa melakukan secara sempurna di training camp tapi berantakan di tempat lain itu percuma. Tugas saya adalah mengedukasi hal tersebut. Saya tidak membuat hidup mereka (pemain) jadi susah. Justru kami mencoba agar pengorbanan mereka dalam latihan memberikan hasil maksimal,” ucapnya. 

“Prinsipnya makanan harus bisa dinikmati. Makanan sehat harus taste good. Itu yang akan saya perhatikan. Makanan yang dibuat sehat harus enak rasanya,” ujar Emilia melanjutkan.