BEKASI - Pelatih PSMS Medan, Ansyari Lubis mengaku kecewa setelah anak asuhnya hanya mampu meraih hasil imbang tanpa gol kala bersua PSIM Yogyakarta di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Senin (20/12) malam WIB.
Hasil imbang ini membuat kans Ayam Kinantan melaju ke semifinal menipis, setelah hanya mengoleksi satu poin dari dua laga dan terdampar di dasar klasemen sementara Grup Y.
"Dari segi hasil tentu kami kecewa. Peluang (lolos) masih ada, tapi sedikit harus lebih kerja keras. Paling tidak saya sangat apresiasi pemain, karena mereka bisa main dengan spartan. Semoga satu poin ini bisa membangkitkan semangat di laga berikutnya," ucap Ansyari.
Ansyari mengaku bakal fokus melakukan evaluasi terhadap lini depan yang ia nilai terlalu banyak membuang peluang. Terkait peluang lolos, ia menegaskan kepada para pemain untuk fokus terhadap laga sendiri tanpa memikirkan laga lain.
"Evaluasi yang paling penting di sentuhan akhir, kami punya banyak peluang, terutama transisi kami, karena ketika kami menyerang transisi ke bertahan terlambat," ulasnya.
"Pemain kami juga bisa punya kesempatan yang banyak, tapi itulah sepak bola yang kami harapkan bisa gol tapi tidak terjadi, saya kira ini dalam sepak bola biasa," ucapnya lagi.
"Kami berusaha untuk bisa menang di laga selanjutnya, kami tidak berpikir hasil tim yang lain, saya tekankan kepada pemain fokus kepada laga berikutnya," tegasnya.
Sementara itu penyerang Rachmad Hidayat mengakui dirinya terlalu terburu-buru dalam mengeksekusi peluang yang ada, sembari menyebut hasil imbang merupakan hasil yang adil untuk kedua tim.
"Memang babak pertama kami agak sulit berkembang, tapi di babak kedua banyak peluang pemain banyak motivasi untuk cetak gol. Tapi hasil 0-0 cukup adil buat PSMS dan PSIM," ujar Rachmad.
"Mungkin saya juga terburu-buru, terlalu ambisius untuk cetak gol ke gawang PSIM, itu kendala buat saya tidak fokus lihat bola dan asal tendang," tandasnya.