Fenomena Tiga Pekan Awal

Fenomena Tiga Pekan Awal

08 Agustus 2022

BRI LIGA 1 2022-2023

Oleh: Hanif Marjuni
(Media and Public Relation Manager PT LIB)

Masih ingat dengan hasil tiga pekan awal tim-tim besar pada musim lalu? Tim-tim tenar terhitung dominan. Bali United FC langsung mendulang dua kemenangan sekaligus ketika melumat Persik Kediri, 1-0 (27/8/21), dan PS Barito Putera, 2-1 (10/9/21). Lalu seri melawan Persib Bandung 2-2 (17/9/21).

Begitu juga dengan Persib Bandung. Pada dua laga pertama, menang 1-0 dari Barito Putera (27/9/21) dan unggul 2-1 (10/9/21) atas Persita, pekan selanjutnya. Setelah itu, imbang kontra Bali United, 2-2.

Bagaimana dengan hasil pada tiga pekan pertama BRI Liga 1 2022/2023? Ini yang menarik. Tim-tim dengan nama besar, ternyata tak dominan alias tak selalu menang. Tengok pada raihan tim-tim sekelas Bali United, Persib Bandung, Persija Jakarta dan Arema FC. 

Dari tiga laga awal, Bali United meraup dua kemenangan dan sekali kalah. Arema FC dan Persija Jakarta mengoleksi satu kemenangan, sekali imbang, dan sekali keok. Persebaya Surabaya hanya mengoleksi satu kemenangan dan dua kali kekalahan. Sedangkan Persib Bandung, sekali seri dan dua kali kalah.

Tim-tim lain promosi yang pada awal musim diprediksi akan mengejutkan, ternyata sami mawon. Rans Nusantara FC hanya mengoleksi dua kali seri dan sekali kalah. Dewa United FC dua kali imbang dan sekali menang. 

Persis Solo malah menelan tiga kekalahan sekaligus. Pada klasemen sementara BRI Liga 1 2022/2023 hingga pekan ke-3, Persis berada di peringkat paling bawah. Ironis!

Catatan mengejutkan justru diraih Persikabo 1973 dan Madura United FC. Pada tiga laga pertama, dua tim di atas sanggup meraup tiga kemenangan sekaligus. Sedangkan PSM Makassar, mengoleksi dua kemenangan dan sekali imbang.

Pertanyaannya, apakah fakta di atas bisa dikatakan sebagai indikasi bahwa persaingan pada BRI Liga 12022/2023 akan berlangsung sengit? 

Betul, masih terlalu dini untuk mengutak-atiknya. Ada 31 pekan yang mutlak diperhatikan. Semua masih ada kemungkinan. Semua bisa terjadi. Semua tergantung kesigapan tim, adaptasi, dan tentu saja, sesekali disisipi faktor keberuntungan.

Akan tetapi, apa pun itu, fakta pada tiga pertama musim ini, menjadi fenomena yang menarik. 

Catat! Paling tidak, tren, kecenderungan dan ‘kebiasaan’ pada musim-musim sebelumnya tak selalu sama.

Sekadar mengingatkan, sebelum pandemi Covid-19 atau ketika kompetisi belum terhenti, ada kecenderungan tim besar mudah menang pada pekan-pekan awal. Materi pemain, persiapan pada awal musim hingga dukungan suporter yang luar biasa, seolah-olah menjadi ramuan mujarab yang membuat tim-tim tenar bisa dominan. 

Dengan kata lain, keuntungan itu, belum tentu dimiliki tim-tim lain. Terutama tim-tim yang selama ini lebih banyak bersaing di papan tengah atau papan bawah.  

Lebih dari itu, sebelum pandemi Covid-19, ada kecenderungan tuan rumah mudah mendulang kemenangan. Terutama, tuan rumah yang memiliki suporter loyal dan militan. Jangankan menang, pulang dengan hasil seri saja, sudah bagus.

Nah, kebalikan dengan musim ini, tak ada jaminan tuan rumah akan mudah menang. Padahal, dukungan suporter tetap sama dengan fanatisme sebelum pandemi Covid-19.

Lihat apa yang terjadi dengan Persib. Menjamu Madura United, mereka takluk 1-3 (30/8). Arema FC dan PSM, sama-sama mendulang hasil imbang saat menjadi tuan rumah pekan ke-3. Sedangkan Dewa United, keok 1-3 (31/8) saat menjamu Persikabo 1973 pada pekan ke-2.

Jelas sudah, tiga pekan awal musim ini memunculkan fenomena yang menarik. Laik untuk selalu diperhatikan plus diikuti. 

Akankah pada pekan-pekan berikutnya akan memunculkan fenomena yang menarik lagi? 

Saya sih, yes! Bagaimana dengan Anda?