Menanti Kembalinya Dua Tim Tradisional

Menanti Kembalinya Dua Tim Tradisional

20 September 2022

LIGA 2 2022-2023

Oleh: Hanif Marjuni
(Media and Public Relation Manager PT LIB)

 

JAKARTA - Hampir sebulan lamanya kompetisi Liga 2 2022/2023 bergulir. Sampai dengan Selasa, 20 September 2022, baik grup barat, tengah, dan timur, rata-rata tiap kontestan sudah melakoni empat pertandingan.

Sejauh ini, meski baru bergulir pada pekan-pekan awal, ada fakta menarik di balik perhelatan kompetisi Liga 2 2022/2023. Jika disimak, ada kecenderungan dua tim tradisional yang selama ini telah lama malang melintang di sepak bola Indonesia, mulai mendominasi.

Di grup barat, PSMS Medan belum terkalahkan. Dari empat laga yang sudah dilakoni, Ayam Kinantan bertengger di puncak klasemen sementara. Bersama dengan Semen Padang FC, PSMS juga tercatat sebagai tim yang paling produktif dengan torehan 6 gol. 

Sementara di grup timur, Persipura Jayapura terbilang digdaya. Mutiara Hitam juga memuncaki klasemen hasil dari tiga kali menang dan sekali keok. Hingga laga ke-4, Persipura juga tercatat sebagai tim paling subur dengan koleksi 8 gol.

Pertanyaan logis pun muncul. Apakah fakta di atas mengindikasikan bahwa PSMS dan Persipura akan mengantongi tiket promosi untuk musim depan? 

Masih terlalu dini untuk menjawabnya. Dulurs, segalanya masih bisa terjadi. Ingat, masih banyak pertandingan di babak penyisihan grup yang bisa saja memutarbalikkan prediksi tersebut. Lalu, masih ada babak enam besar dan babak semi final di Liga 2 2022/2023, Februari 2023 nanti.

Bisa saja, tim macam Sriwijaya FC, Karo United, Sriwijaya FC, Persijap Jepara, FC Bekasi City, Putra Delta Sidoarjo, Deltras FC, atau tim-tim lain akan menyulitkan. Mereka punya kans kuat untuk merecoki ambisi PSMS dan Persipura. 

Akan tetapi, apa pun itu, PSMS dan Persipura tetap layak diperhitungkan. 

Logikanya begini. Tengok saja materi pemain yang dimiliki dua tim tersebut. Persipura misalnya. Mereka masih mempertahankan beberapa nama yang menjadi pilar musim lalu ketika masih berlaga di BRI Liga 1 2021/2022. Seperti Muhammad Tahir, Tinus Pae, Ramai Rumakiek, Brian Fatari, Yohanis Nabar, Gunansar Mandowen sampai dengan Ricardo Salampessy. Nama-nama tersebut diduetkan dengan pemain-pemain muda potensial seperti Putra Ishak, Gwijangge, Joshua Isir, Wulf Horota.

PSMS tak kalah mentereng. Jauh hari, mereka merekrut pemain-pemain yang sudah berpengalaman. Seperti Ahmad Bustomi, Arif Suyono, Joko Susilo, Hamdi Sula, Supardi, Ichsan Pratama. Nama-nama itu diduetkan dengan pemain lain yang tak kalah jauh kualitasnya macam Nico Malau, Didik Ari, Andri Muladi, Febri Harahap, Adixi Lenzivio, Richard Turnif, Beni Oktovianto.

Kombinasi pemain berpengalaman ala PSMS dan Persipura di atas, terbukti membawa hasil yang signifikan. Indikasinya, lengkap. Bukan melulu lantaran status keduanya sebagai pemuncak klasemen pada masing-masing grup, tapi ada hal lain yang lebih kongret. Itu ada pada karakter permainan kedua tim yang sudah terbentuk.

PSMS selalu tampil ngotot dan pantang menyerah. Sesekali mereka menunjukkan diri dengan ciri khas ala Medan yang identik dengan sepak bola ‘Rap rap.’ Sementara Persipura juga sukses dengan tim yang sesekali menyuguhkan keunggulan skill individu beberapa pemainnya.

Unggul statistik pemain 
Lebih dari itu, berdasarkan rapor statistik beberapa pemain kedua tim hingga pekan ke-4, juga memuaskan. Karena kompetisi Liga 2 masih panjang, catatan itu pun punya potensi jauh lebih baik lagi.

Di Persipura, ada Yustinus Pae tercatat sebagai pemain keenam dengan rapor successful passes. Ia sudah melakukan 154 successful passes. Angka itu di bawah Ricky Ohorella (PSIM Jogja/211 umpan sukses), Obet Choiri (PSIM/ 194 umpan sukses) Ripal Wahyudi (Persipa Pati/171 umpan sukses), Gideon Marshell (Persiba Balikpapan/159 umpan sukses), dan Sunni Hizbullah (PSIM/156 umpan sukses). 

Lalu, ada lagi catatan meyakinkan yang diukir dua pemain mudanya; Gunansar Mandowen (21 tahun) dan Ramai Rumakiek (20 tahun). Dua nama ini telah tercatat di 10 besar top skorer sementara hingga pekan ke-4. Kedua pemain muda itu masing-masing sudah melesakkan dua gol.

Untuk PSMS, rapor dua pemain belakangnya juga pantas untuk diperhatikan. Saat ini, di antara semua pemain PSMS, Joko Susilo dan Andri Muladi tercatat sebagai pemain dengan umpan tepat yang jumlahnya paling banyak dibandingkan yang lainnya. 

Hingga pekan ke-4, Joko sudah mengoleksi 119 kali umpan tepat. Sementara Andri mengoleksi 117 kali umpan tepat. Ingat, selama ini, umpan tepat lebih banyak dikoleksi deretan gelandang. Itu artinya dua nama ini tipikal pemain belakang yang bisa build up. Tentu, kelebihan yang sangat menguntungkan sang pelatih.

Sekali lagi, fakta-fakta menarik beberapa pemain PSMS dan Persipura di atas, bisa bergeser. Selaras dengan bergulirnya kompetisi Liga 2 2022/2023, semuanya bisa jauh lebih baik atau justru tergeser oleh nama-nama lain yang selama ini kurang mendapatkan perhatian. 

Setidaknya, sekali lagi, ada hal logis yang membuat PSMS dan Persipura pantas untuk diperhitungkan. Mereka, dua tim tradisional yang layak dinanti gebrakannya.

Itu pemikiran saya. Bagaimana dengan Anda?